SEMINAR REBOAN “Algorithms for Finding Protein Complexes from Genome-Scale PPI Networks”

Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia > Berita > SEMINAR REBOAN “Algorithms for Finding Protein Complexes from Genome-Scale PPI Networks”

Rabu, 27 Februari 2013 Fasilkom UI menghadirkan professor dari National University of Singapore yaitu Prof. Leong Hon Wai untuk menjadi narasumber dalam Seminar Reboan yang bertajuk, “Algorithms for Finding Protein Complexes from Genome-Scale PPI Networks”. Beliau adalah seorang peneliti yang bergelut dalam bidang design of efficient algorithms untuk optimalisasi masalah dari bidang VLSI-CAD, transportation logistics, mulitimedia systems, dan computational biology. Seminar Reboan dimulai pada pukul 13.00 di Ruang Rapat Besar Gedung A Fasilkom UI.

Dimoderatori oleh Ruli Manurung, seminar dibuka dengan sedikit humor yang diakui oleh Prof.Leong berasal dari koleksi humor miliknya sendiri. Selama seminar berlangsung, Prof.Leong terlihat santai dan ramah, ia banyak menyapa audiens dengan humor segarnya, namun tetap membawakan materi seminar dengan jelas. Ia mempresentasikan hasil proyek penelitiannya tentang penggunaan algoritma komputasi untuk mendeteksi protein kompleks dari jaringan interaksi antar-protein. Menurutnya, protein adalah salah satu substansi yang penting dalam tubuh manusia, protein berperan banyak dalam mengontrol proses-proses biologis dalam tubuh manusia. Masing-masing protein berinteraksi satu sama lain, mereka berkumpul dan membentuk jaringan antar-protein. Melalui interaksi inilah sebuah algoritma dibagun untuk mendeteksi dan menerjemahkan jaringan-jaringan protein tersebut.

Banyak upaya yang dilakukan oleh peneliti terhadap algoritma untuk dapat menghasilkan suatu metode algoritma yang maksimal. Hasilnya, algoritma Prof.Leong dapat mendeteksi sejumlah jaringan protein kompleks (yang dikenal sebagai gold standard) yang sebelumnya tidak dapat terdeteksi oleh algoritma-algoritma yang sudah ada. Proporsi jaringan protein kompleks yang dapat terdeteksi ini mencapai sekitar 30%-35% dari semua jaringan protein secara keseluruhan. Dimana algoritma yang ada sebelumnya tidak dapat mendeteksi jaringan-jaringan gold standard karena jaringannya terlalu kompleks untuk diterjemahkan.

Dengan adanya algoritma baru dari Prof.Leong, diharapkan akan lebih banyak lagi jaringan-jaringan protein yang dapat dideteksi. Pendeteksian jaringan protein yang lebih akurat dapat membantu manusia untuk memprediksi proses-proses biologis yang terjadi dalam tubuh lebih awal dari yang sebelumnya, sehingga kanker dan jenis penyakit lainnya dapat dicegah sedini mungkin. (SA)