Mahasiswa Doktor Ilmu Komputer Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia (Fasilkom UI), Bapak Agung Terminanto, telah berhasil mempertahankan disertasinya pada sidang promosi doktor dengan kajian mengenai Cloud ERP dalam konteks usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia. Keluaran disertasi ini meliputi faktor kritis keberhasilan, tingkat kesiapan, implementasi, serta preferensi konfigurasi dengan model adopsi Cloud ERP. Disertasi yang diujikan pada tanggal 7 Januari 2020 di Aula gedung B Fasilkom UI, dilatar belakangi oleh kontribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia yang sangat signifikan. Di sisi lain UMKM masih rendah dalam penggunaan teknologi informasi sehingga rentan terhadap persaingan ekonomi. UMKM harus mencari keunggulan kompetitif untuk dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi proses bisnis dengan mengadopsi Cloud ERP.
Data BPS menunjukkan bahwa pada 2012 komposisi produk domestik bruto (PDB) nasional tersusun dari UMKM sebesar 58,1%, kemudian usaha besar 41,9%. Seluruh UMKM tersebut memberikan kontribusi penyerapan tenaga kerja 97,2%. Sedangkan di kawasan ASEAN, lebih dari 96% perusahaan adalah UMKM dan kontribusi terhadap PDB sebesar 30-50%. Dalam lima tahun terakhir, UMKM Indonesia memang menunjukkan kekuatannya sebagai penopang perekonomian nasional. Hingga akhir tahun 2013, jumlah UMKM di Indonesia tercatat sebanyak 57.895.721, atau naik 2,41% dari 56.534.592 pada tahun 2012. Estimasi pertumbuhan pelaku usaha tersebut mencerminkan bahwa setiap pertumbuhan 1% PDB akan menciptakan 42.797 pelaku usaha baru di Indonesia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hambatan dan tantangan UMKM dalam mengadopsi Cloud ERP; mengetahui konfigurasi tiap modul Cloud ERP pada UMKM; menentukan faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam adopsi Cloud ERP pada UMKM; menentukan model adopsi dan faktor yang paling berpengaruh pada proses adopsi Cloud ERP serta menentukan preferensi konfigurasi Cloud ERP. Metode penelitian yang dipakai adalah exploratory dengan teknik analisis data menggunakan metodologi implementasi ERP ASAP, Analisa Faktor, SEM-PLS, AHP dan Net Ready, serta jumlah responden sebanyak 310 UMKM.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hal yang menjadi hambatan dan tantangan UMKM dalam implementasi adopsi Cloud ERP adalah faktor biaya implementasi dan kompetensi teknologi informasi. UMKM terbatas dalam dana, sehingga implementasi ERP dalam bentuk on premises cenderung memberatkan, apalagi jika aplikasi ERP bersifat propietary sofware. Deployment open-source software (OSS) ERP sangat membantu, tetapi dengan keterbatasan kompetensi sumber daya manusia, maka UMKM masih mengalami kesulitan.
Pada tahap pengukuran kesiapan adopsi menggunakan metode Net Ready di mana dimensi governance memberikan kontribusi terbesar dalam penilaian yang memiliki nilai skor 1,0. Ini menunjukan bahwa UMKM memiliki tata kelola yang baik pada proses bisnisnya. Competencies memberikan kontribusi terbesar kedua yang memiliki nilai skor sebesar 0,8 ini menandakan bahwa para UMKM memiliki kompetensi yang cukup baik untuk mengadopsi Cloud ERP. Technology memberikan kontribusi terbesar ketiga yang memiliki nilai sebesar 0,7, di mana para UMKM memiliki keterbukaan kepada teknologi dan tidak menutup kemungkinan untuk mengadopsi Cloud ERP. Leadership memberikan kontribusi terkecil dalam penelitian ini yang memiliki nilai skor sebesar 0,6, kurangnya kesadaran manajemen terhadap sistem informasi terintegrasi untuk menjadikan strategi bisnis baru.
Hasil akhir dari penelitian ini adalah telah selesainya pengembangan Cloud ERP Model untuk UMKM yang memiliki tujuh building bocks, yaitu critical success factors Cloud ERP adoption; Cloud ERP Net Ready; modul Cloud ERP (seperti finance, accounting, marketing and sales, purchasing, human resources, dan lain-lain); tahapan impelementasi Cloud ERP (based on ASAP Model); prototype & evaluation product; cloud ERP deployment); serta tujuan UMKM. Model yang telah selesai dikembangkan ini diberi nama Integrated Cloud ERP UMKM UI (ICE UI).