Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia (Fasilkom UI) melalui aplikasi transliterasi Pegonizer mendapat anugerah karya terpilih dua dalam kategori Research and Development dalam kompetisi Indonesia Enterprenuer TIK 2022 (IdenTIK) Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo) pada 10 November 2022. Ibu Yova Ruldeviyani, S.Kom., M.Kom selaku salah satu pembimbing sekaligus dosen Fasilkom UI dari tim Pegonizer menjelaskan bahwa aplikasi tersebut dirancang dengan menerapkan upaya menjaga kelestarian bahasa Pegon dengan konsep digitalisasi manuskrip melalui beberapa fitur seperti katalog kitab, optical character recognition (OCR) dan transliterasi.
Dekan Fasilkom UI, Dr. Ir. Petrus Mursanto, M.Sc. mengapresiasi capaian ini sebagai kontribusi nyata sivitas akademika Fasilkom UI dalam kontribusi bagi bangsa. “Penelitian merupakan bagian dari misi Fasilkom UI yakni menciptakan, mengembangkan dan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk peningkatan daya saing bangsa. Selamat untuk tim Fasilkom UI, aplikasi Pegonizer merupakan aplikasi yang dibangun untuk mengatasi masalah Pegon di Indonesia dan juga nantinya diharapkan dapat mengakselerasi ekstraksi knowledge dari dokumen-dokumen Pegon”, ungkapnya.
Berdasarkan laporan Startup Ranking, Indonesia termasuk dalam peringkat 10 besar negara dengan jumlah startup terbanyak di dunia, yaitu 2.437. Melihat potensi tersebut, Kemenkominfo melalui Direktorat Pemberdayaan Informatika menyelenggarakan program IdenTIK sebagai salah satu strategi mengembangkan ekosistem digital Indonesia. IdenTIK merupakan kompetisi tahunan yang diselenggarakan Kemenkominfo dalam rangka menggali potensi produk TIK karya anak bangsa agar mampu bersaing di tingkat dunia.
Tim Pegonizer terdiri dari para mahasiswa jurusan ilmu komputer Fasikom UI angkatan 2019 yakni, Ahmad Haydar Alkaf; Beltsazar Anugrah Sotardodo; Hendrico Kristiawan; Jonathan Amadeus; Matthew Tumbur Parluhutan Siregar; Muhammad Hanif Fahreza; dan Taufiq Hadi Pratama. Dosen Fasilkom UI, Ibu Yova Ruldeviyani, S.Kom., M.Kom. yang terlibat sebagai pembimbing tim Pegonizer menjelaskan bahwa aplikasi tersebut dibuat dengan tujuan untuk mendigitalisasikan karya-karya para ulama atau kisah-kisah para sastrawan terdahulu agar tetap terjaga identitasnya. “Kondisi buku-buku yang sudah berusia ratusan tahun tersebut amat sangat mengkhawatirkan. Belum lagi kepemilikan tersebar oleh banyak kolektor pribadi, bahkan hingga luar negeri seperti Mesir, Arab Saudi, Inggris dan negara-negara lainnya. Pegonizer merupakan upaya untuk menjaga kelestarian maha karya nusantara. Manuskrip Pegon banyak mengandung pengetahuan khususnya pendalaman Islam bagi pemeluk agama Islam. Pegonizer merupakan aplikasi digitalisasi manuskrip Pegon. Fitur yang tersedia terdiri dari katalog kitab, OCR, dan transliterasi”, tegasnya.
Terdapat enam kategori dalam rangkaian kompetisi Identik yakni, Startup Company, Private Sector, Public Sector, Corporate Social Responsibility (CSR), Research and Development (RnD), dan Inovasi Teknologi Konten Digital. Pegonizer sukses meraih posisi di urutan kedua dalam kategori RnD dan sukses bersaing dari total karya yang masuk dalam kompetisi IdenTIK tahun 2022 sebanyak 190 karya. Nantinya sebanyak 18 karya termasuk Pegonizer yang terpilih menjadi karya terbaik dari enam kategori IdenTIK tahun 2022 memperoleh pembinaan serta pelatihan untuk mempersiapkan diri guna menghadapi kompetisi regional AICTA tahun 2023.
Ketua Dewan Juri IdenTIK 2022 sekaligus guru besar Fasilkom UI, Prof. Eko K. Budiardjo menyampaikan, Indonesia merupakan negeri dengan karakter dan identitas unik karena keberagamannya. Keberagaman tersebut melahirkan karya-karya unik hasil kreativitas anak bangsa yang perlu diwadahi. “IdenTIK hadir sebagai wadah untuk karya-karya TIK agar dapat digali potensinya untuk tampil di mata dunia,” kata Prof. Eko. Selain mendapat pembinaan dari dewan juri, pemenang IdenTIK 2022 akan menerima uang pembinaan dengan total nilai 30 juta rupiah (terkecuali kategori Public Sector), free credits dari Xendit, kesempatan mengikuti tahapan program Startup Studio Indonesia dan tahapan incubation program 1000 startup digital, serta credit senilai USD 10.000 hingga USD 25.000 dari Amazon Web Services bagi yang melanjutkan mengikuti program hub id.
Transliterasi Pegon-Latin pada Pegonizer dapat diakses secara web dan mobile. Transliterasi sudah reversibel, sehingga bisa melakukan transliterasi Pegon ke Latin atau Latin ke Pegon. Akses pengetikan dapat dilakukan dengan keyboard standar, terutama kemudahan pengetikan pada versi mobile. Transliterasi ini baru pertama kali dikembangkan di Indonesia dengan mengikuti aturan-aturan penulisan pada Pegon. Akses pegonizer dapat dilihat melalui tautan pegon.cs.ui.ac.id
This page is also available in: English