Seminar Reboan: IPv6 Transition and Security

Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia > E-News > Seminar Reboan: IPv6 Transition and Security

7 SeminarReboan-IPV6-1020

Meningkatnya pengguna internet di Indonesia, memaksa para pakar IT untuk melakukan perbaikan diberbagai perangkat dan sistem yang terintegrasi dengan jaringan. Salah satu langkah yang dilakukan oleh para pakar IT adalah mengupgrade sistem alamat dengan versi terbaru yaitu IPv6 (IP versi 6). Maka untuk mengetahui proses dalam peng-upgrade-an ini, Fasilkom UI menghadirkan Garin Ganis (Chairman of ISOC Indonesia Jakarta Chapter), Tonny Adhi Sabastian (Universitas Indonesia) dan Henri Kasyif (Sekjen APJII) yang terangkum pada sesi Seminar Reboan, 13 April 2016. Dilaksanakan di kampus UI Depok, seminar mengusung tema IPv6: Transition and Security.

JUITA (Jaringan Universitas Indonesia Terpadu) merupakan jaringan komputer yang digunakan oleh UI. JUITA atau dulu dikenal dengan UINet telah membantu jaringan komunikasi dan data informasi di lingkungan UI sejak tahun 1984. Dari tahun ke tahun, JUITA telah beberapa kali mengupgrade alamat jaringannya hingga versi terakhir IPv4. Tahun 2010 alokasi blok IPv6 mulai dilakukan terhadap segmen JUITA dengan melakukan konversi alamat IPv4 menjadi IPv6 menggunakan aturan sederhana. Pada awal migrasinya, sistem keamanan IPv4 masih dinilai lebih baik dari pada IPv6. Sebagai solusinya, pada tahun 2011 JUITA diupgrade ke IPv6 3.9. Sistem keamanan IPv6 ini telah difungsikan lebih baik dari IPv4 dan dilengkapi dengan implementasi dual stack IPv6/IPv4 pada router-router internal JUITA.

Adapun keunggulan menggunakan IPv6 menurut Tonny sebagai engineer antara lain simple program effort, faster transmission, dan no broadcast address. Keuntungan ini akan berdampak baik terhadap konektivitas pengguna dan perkembangan jumlah konten.

Menurut Garin, Indonesia merupakan negara yang masih ia anggap cukup sulit untuk mengejar ICT Ecosystem, sebagaimana saat ini telah digunakan oleh USA baik dari aspek teknis maupun mutu. Ketertinggalan ini memaksa pemerintah untuk terlibat langsung dalam mengambil keputusan dan mengajak asosiasi/organisasi yang bergerak di bidang IT untuk langsung mengeksekusi secara teknis dan mutu IT di Indonesia. Dalam presentasinya, Henri mengatakan bahwa berdasarkan data APJII, Indonesia masuk ke salah satu dari lima negara pengguna internet terbanyak di dunia. Ini merupakan kunci yang membuktikan bahwa seharusnya jaringan di Indonesia segera diperbaiki karena tidak dapat dipungkiri kapasitas IPv4 memang sudang menipis.

Melalui seminar ini diharapkan mahasiswa Fasilkom UI tidak hanya sekedar sebagai pengguna internet namun juga dapat memberikan kontribusi berupa masukan dan informasi yang menunjukkan bagaimana seharusnya penggunaan IT di Indonesia. Dan diharapkan, tidak hanya sekedar masukan melainkan langsung terlibat dalam implementasi IPv6 terutama di Universitas Indonesia. (ip)