HerLens jadi Startup Indonesia Pertama yang Lolos ke Babak Final Hult Prize Global Accelerator Program 2024

Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia > Uncategorized @id > HerLens jadi Startup Indonesia Pertama yang Lolos ke Babak Final Hult Prize Global Accelerator Program 2024

Jakarta, 3 September 2024 – Perusahaan startup HerLens berkesempatan menjadi partisipan pada kompetisi Hult Prize Global Accelerator 2024, hingga sukses menggenggam tiket menuju babak Global Finals London di United Kingdom. Perusahaan startup binaan Direktorat Inovasi dan Science Techno Park (DISTP) Universitas Indonesia (UI) dan Apple Developer Academy @ BINUS ini sebelumnya berkompetisi dalam Hult Prize Global Summit 2024 di Mumbai pada Juni lalu, hingga berhasil lolos menjadi 16 semi-finalis yang berangkat ke Inggris.

Menjadi tim Indonesia pertama yang lolos ke tahap final, HerLens akan bersaing dengan lima perusahaan startup global lainnya. Delegasi HerLens pada program ini terdiri dari dua lulusan unggulan Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) UI yakni Andini Putri Pramudya dan Salsabila Zahra Chinanti. Keduanya optimis untuk bisa menggenggam gelar juara dan memenangkan 1 juta USD yang akan dialokasikan menjadi dana awal HerLens.

Dekan Fasilkom UI, Prof. Dr. Ir. Petrus Mursanto, M.Sc., mengungkapkan, “Fasilkom sangat bangga dengan pencapaian HerLens yang telah menjadi tim Indonesia pertama yang lolos ke tahap final dalam kompetisi ini. Keberhasilan ini adalah buah dari kerja keras dan dedikasi dari dua lulusan unggulan kami, Andini Putri Pramudya dan Salsabila Zahra Chinanti. Semoga prestasi ini menjadi inspirasi bagi seluruh civitas akademika kami dan membawa dampak positif bagi inovasi teknologi di Indonesia.”

HerLens adalah pionir pengembangan solusi inovatif untuk pencegahan kanker serviks yang menggunakan teknologi artificial intelligence (AI) guna mendeteksi penyakit tersebut dengan target akurasi sebesar 95%. Melalui aplikasi yang tersedia di iOS dan Android ini, HerLens memastikan seluruh wanita mendapatkan akses inklusif untuk mendeteksi dan mencegah kanker serviks sejak dini.

Capaian HerLens hingga tembus ke tahap Global Finals London juga hasil dari pengembangan bersama mahasiswa Fasilkom UI dan Teknik Biomedik UI di bawah bimbingan Dr. dr. Gatot Purwoto, Sp.OG, Subskp.Onk, MPH, Prof. Laila Nuranna, Sp.OG, Subsp.Onk, Dr. dr. Tofan Widya Utami, Sp.OG, Subsp.Onk, dari  Departemen Onkologi dan Ginekologi RSCM-FKUI, dan tim Female Cancer Program FKUI-RSCM. Seluruh ahli medis yang terlibat memastikan bahwa teknologi yang dimiliki HerLens berakar pada landasan ilmiah yang kuat dan relevan dengan kebutuhan masyarakat, terutama daerah dengan akses terbatas fasilitas kesehatan.

“Deteksi dini kanker serviks sangatlah penting, salah satu metode deteksi dini yang mudah dan murah dan dapat dilakukan oleh semua nakes ialah pemeriksaan melihat serviks, IVA-DoIVA. Dengan adanya aplikasi HerLens diharapkan akan sangat membantu sehingga pemeriksaan IVA-DoIVA dapat dilaksanakan di seluruh tempat di Indonesia,” ujar Prof. Laila Nuranna, Sp.OG, Subsp.Onk.

“Kami sangat apresiasi tim HerLens atas pencapaiannya dalam seleksi inovasi kompetisi Hult Prize Global Accelerator Program 2024. Harapan kita, terobosan inovasi Artificial Intelligence HerLens akan menjadi kekuatan bersama dalam mendukung program skrining kanker serviks dengan metode Documented Visual Inspection with Acetic Acid (DoVIA) yang diprakarsai oleh Female Cancer Program Divisi Onkologi Departemen Obstetri Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, bersama Female Cancer Foundation Leiden University Medical Center, sesuai dengan tujuan eradikasi dan eliminasi kanker serviks yang dicanangkan oleh WHO untuk masyarakat dunia,” ujar Dr. dr. Gatot Purwoto, Sp.OG, Subsp.Onk, MPH.

HerLens telah melalui sejumlah rangkaian hingga lolos sebagai finalis. Perjalanan diawali pada babak eliminasi Hult Prize Global Summit hingga menyisihkan 16 tim termasuk HerLens. Kemudian, 16 tim terpilih dari babak eliminasi mendapat pelatihan dan mentoring untuk menyiapkan project bisnis yang matang di Hult Prize Global Accelerator di Ashridge House, UK selama tiga minggu sejak pertengahan Agustus 2024.

Wakil Rektor UI bidang Riset dan Inovasi, drg. Nurtami, Ph.D., Sp,OF(K) menyampaikan apresiasi yang tinggi, “Tim Herlens merupakan deep-tech startup yang mampu berkolaborasi multidisiplin ilmu kedokteran-teknik- komputer dalam menghilirsasi riset andalan Universitas Indonesia. Kita semua berharap Herlens bisa menang kompetisi Hult Prize ini dan membawa harum nama UI dan Indonesia”

Ahmad Gamal S.Ars., M.Si., M.U.P., Ph.D., selaku Direktur Inovasi dan Science Techno Park Universitas Indonesia menyampaikan “Universitas Indonesia terus mendorong dan memfasilitasi pengembangan inovasi startup berbasis teknologi melalui program UI INCUBATE agar dapat bermanfaat dan berdampak bagi masyarakat luas. Semoga Herlens mendapatkan pengalaman dan jejaring luar biasa dari kompetisi ini untuk pengembangan bisnisnya ke depan”

Pada 2 September 2024, HerLens menjadi salah satu peserta terpilih dari enam tim yang melaju ke babak final yang diselenggarakan pada 6 September 2024 mendatang. Keenam finalis akan memperebutkan hadiah sebesar $1 juta USD di London pada tahap Global Finals. Kompetisi dan hadiah ini didanai oleh yayasan Hult, pendiri dan pemilik EF Education First.

The Hult Prize has been a catalyst for student innovation for fifteen years,” ujar Lori van Dam, CEO dari Hult Prize Foundation. “We are proud to support HerLens as they work towards creating positive, sustainable change through their entrepreneurial efforts.

Informasi lebih lanjut mengenai HerLens dapat diakses melalui laman www.herlens.id atau akun Instagram resmi @herlens.id.

Tentang Hult Prize

Hult Prize merupakan suatu ajang yang menginspirasi mahasiswa wirausahawan untuk menyelesaikan masalah global melalui social entrepreneurship. Kompetisi ini berjalan selama satu tahun, dengan sekitar 10,000 tim dari 110 negara saling berusaha untuk merintis usaha yang berdampak sosial, sesuai dengan UN Sustainable Development Goals. Finalis akan mempresentasikan bisnisnya kepada juri, dengan nominal juara yang akan diberikan adalah sejumlah $1 juta USD untuk mewujudkan ide bisnis tersebut.