Depok, 18 Juli 2024. Pengamanan infrastruktur informasi vital (IIV) di Indonesia menjadi semakin penting mengingat serangkaian kasus pencurian data yang telah terjadi. Pada tahun-tahun terakhir, Indonesia menyaksikan beberapa insiden yang melibatkan akses ilegal terhadap data sensitif baik dari sektor pemerintahan maupun swasta. Kasus-kasus ini menyoroti kelemahan dalam sistem keamanan informasi yang eksisting, dan memerlukan perhatian serius.
Disertasi oleh Prasetyo Adi Wibowo Putro dari Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia menawarkan kontribusi signifikan dalam mengatasi tantangan ini.
Penelitian ini ,mengadopsi pendekatan sosioteknikal yang inovatif dengan merujuk pada metode predicting malfunctions in socio-technical systems (PreMiSTS). Pendekatan ini tidak hanya mempertimbangkan komponen teknologi dalam infrastruktur administrasi pemerintahan, tetapi juga faktor-faktor sosial yang mempengaruhi kinerja sistem secara keseluruhan. Selain itu, peneliti juga merancang keseluruhan tahapannya sebagai penelitian mixed method, menggabungkan berbagai pendekatan analisis data untuk memastikan keakuratan dan keberlanjutan hasilnya. Metode-metode yang digunakan termasuk analisis data tematik untuk memahami aspek kualitatif, fuzzy Delphi method (FDM) untuk mengeksplorasi kebijaksanaan kolektif dari para ahli, partial least squares structural equation model (PLS SEM) untuk menguji dan memvalidasi model teoretis, serta teori desain visual untuk memperkuat presentasi dan kejelasan temuan. Penelitian di identifikasi melalui enam elemen penentu dengan total 20 sub elemen dan 36 indikator yang berperan penting dalam memastikan keamanan sistem.
Lebih dari sekadar memberikan panduan praktis, penelitian ini juga memberikan kontribusi teoritis yang berarti dalam pengembangan pendekatan sosioteknikal untuk keamanan siber. Dengan menggunakan metodologi validasi dan evaluasi yang canggih, kerangka kerja yang dihasilkan terbukti memenuhi standar kesederhanaan, cakupan, kepatuhan, dinamika, kemampuan, kegunaan, dan keandalan. Ini menegaskan bahwa pendekatan ini bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang bagaimana teknologi tersebut diintegrasikan dan dikelola dalam konteks sosial dan organisasional yang tepat.
Dengan demikian, kerangka kerja yang diusulkan oleh Prasetyo Adi Wibowo Putro memberikan landasan yang kokoh bagi Indonesia dalam menghadapi tantangan keamanan siber yang semakin kompleks dan sering kali mengancam infrastruktur informasi vital. Dengan fokus pada sektor administrasi pemerintahan, implementasi yang tepat dari kerangka kerja ini diharapkan dapat meningkatkan daya tahan dan keamanan sistem informasi nasional secara keseluruhan.
Sidang promosi doktor Prasetyo Adi Wibowo Putro dipimpin oleh Prof. Dr. Achmad Nizar Hidayanto, S.Kom., M.Kom., dengan bimbingan dari Prof. Ir. Dana Indra Sensuse, M.LIS, Ph.D., sebagai promotor utama, serta Prof. Dr. Achmad Benny Mutiara, S.Si, S.Kom., Prof. Heru Suhartanto, M.Sc., Ph.D., Prof. Yudho Giri Sucahyo, S.Kom., M.Kom., Ph.D., Prof. Harry Budi Santoso, S.Kom., M.Kom., Ph.D., Setiadi Yazid, S.T., M.Sc., Ph.D., Dr. Sofian Lusa, M.Kom, dan Dr. Rizal Fathoni Aji, S.Kom., sebagai penguji.