Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia (Fasilkom UI), melalui Program Studi Magister Ilmu Komputer (MIK) dan Doktor Ilmu Komputer (DIK), berhasil menyelenggarakan Writing Clinic Workshop pada 18-19 Agustus 2024. Acara dua hari yang menghadirkan narasumber Bambang Trimansyah, S.S., M.I.Kom. ini diikuti oleh78 peserta, dengan 62 peserta bergabung secara daringdan 16 peserta lainnya hadir langsung di Ruang A2.06 Lantai 2, Gedung Baru Fasilkom UI.
Pada hari pertama, Pak Bambang Trimansyah membuka workshop dengan pembahasan mendalam mengenai proses menulis dan pentingnya swasunting dalam karya tulis ilmiah. Pada awal sesi, Pak Bambang menyampaikan kritik Donald M. Murray, seorang jurnalis pemenang Pulitzer dan pendidik di AS terhadap praktik pembelajaran menulis dimana guru cenderung fokus pada hasil akhir, bukan pada prosesnya. Kritik tersebut disampaikan Murray dalam pidatonya yang berjudul “Teaching Writing as a Process Not Product” pada konferensi musim gugur 1972 organisasi New England Association of Teachers of English di Kennebunkport, Maine.
Pak Bambang menegaskan bahwa menulis adalah proses yang berkelanjutan yang mencakup kegiatan pra-menulis, penulisan draf, revisi, dan pengeditan akhir. Tahapan ini mencakup pemahaman penugasan, pengumpulan gagasan, pembuatan ragangan, penulisan draf, serta revisi dan pengeditan. Beliau juga menguraikan variabel mutu karya tulis ilmiah (KTI) yang penting, seperti logis, objektif, sistematis, andal, desain, dan adaptif. Karya ilmiah harus menyajikan informasi yang runut dan saling terhubung, data yang sesuai fakta, metodologi yang tepat, serta memberikan kontribusi baru terhadap perkembangan keilmuan.
Swasunting, atau penyuntingan mandiri, ditekankan sebagai langkah krusial dalam meningkatkan kualitas naskah. Pak Bambang menekankan pentingnya swasunting yang melibatkan aspek materi, kutipan dan sitasi, bahasa, kode etik, data dan fakta, serta visualisasi. Penulis disarankan untuk memahami alasan di balik kutipan, memilih sumber yang kredibel, dan menghindari kesalahan umum dalam kutipan.
Gambar 1. Para peserta tampak aktif menyimak penjelasan narasumber
Pada hari kedua, workshop difokuskan pada teknik swasunting lanjutan, termasuk pemilihan diksi, perincian klausa dan kalimat, serta penyuntingan substansi dan gambar. Narasumber memberikan tips praktis mengenai pemilihan kata yang tepat, penggunaan kata baku, serta perincian klausa dan kalimat yang benar. Kesalahan umum seperti pencampuran perincian klausa dan kalimat serta penggunaan kalimat yang terlalu panjang diperbaiki dengan saran untuk membatasi panjang kalimat dan memisahkan gagasan pokok dalam paragraf.
Gambar 2. Narasumber (Bambang Trimansyah, S.S., M.I.Kom.), Koordinator Program Studi MIK dan DIK Fasilkom UI (Prof. Harry Budi Santoso, Ph.D., dan para peserta berfoto bersama
Pak Bambang juga membahas teknik penyuntingan substansi naskah dengan memverifikasi data dan fakta serta memastikan ketajaman intuisi penulisan. Penyuntingan gambar juga dibahas secara mendetail, dengan penekanan pada kualitas gambar yang memerlukan resolusi minimal tertentu untuk menghindari masalah saat pencetakan. Gambar harus mendukung teks dan mematuhi hak cipta sesuai UU No. 28 tahun 2014.
Gambar 3. Prof. Harry Budi Santoso, Ph.D., tengah memberikan arahan
Prof. Harry Budi Santoso, Ph.D., selaku Koordinator Program Studi MIK dan DIK Fasilkom UI mengungkapkan, “Writing Clinic Workshop 2024 memberikan wawasan mendalam dan praktis tentang proses penulisan dan teknik swasunting karya tulis ilmiah. Para peserta memperoleh keterampilan berharga dalam menyunting dan meningkatkan kualitas karya tulis ilmiah mereka. Hal tersebut diharapkan mampu memberikan dampak positif pada agenda penulisan tugas akhir (tesis dan disertasi), penulisan artikel ilmiah, dan penelitian mereka di masa depan”.
Acara ini tidak hanya dihadiri oleh mahasiswa pascasarjana Fasilkom UI, khususnya dari Program Studi MIK dan DIK, tetapi juga berlangsung sangat dinamis berkat partisipasi aktif dari sejumlah dosen Fasilkom UI.