Dr. Ati Suci Dian Martha, lulusan program Doktor Ilmu Komputer Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia (Fasilkom UI), berhasil mempertahankan disertasinya pada sidang promosi doktor dengan kajian mengenai model agen pedagogis dengan pendekatan integrasi scaffolding (perancah) metakognitif dan motivasi dalam konteks e-learning perguruan tinggi. Disertasi diujikan secara daring pada Rabu, 28 Juli 2021 pukul 09.00 pagi menggunakan Zoom.
Penelitian yang dipromotori oleh Prof. Heru Suhartanto serta ko-promotor Harry Budi Santoso S.Kom., M.Kom., Ph.D. dan Dr. Dra. Kasiyah M.Sc. ini menyebutkan bahwa pentingnya dukungan eksternal berupa instruksional scaffolding (perancah) dalam domain metakognitif dan motivasi dalam pembelajaran daring di tingkat perguruan tinggi. Hal tersebut dikarenakan oleh pemelajar pada tingkat perguruan tinggi cenderung terlibat dalam aktivitas yang membutuhkan keterampilan berpikir tingkat tinggi dan pengaturan diri, selain itu motivasi belajar perlu terus dikelola selama pembelajaran daring berlangsung.
Melalui sidang promosi doktornya, Dr. Ati Suci Dian Martha mengusulkan agen pedagogis sebagai solusi. Model agen pedagogis yang diusulkan adalah agen pendagogis dengan strategi pembelajaran perancah yang memiliki potensi dalam peningkatan hasil pembelajaran. Penggunaan perancah dalam penelitian agen pedagogis sebagian besar berfokus pada perancah metakognitif, sedangkan penggunaan pendekatan motivasi masih sangat terbatas.
Selanjutnya beliau menjelaskan, “Prototipe agen pedagogis dalam penelitian ini dibangun dengan berdasarkan model dan komponen-komponen agen pedagogis yang telah dirancang sebelumnya. Prototipe agen pedagogis dibangun dengan konsep Conversational User Interface (CUI) menggunakan perangkat Dialogflow. Plugin Botcopy digunakan untuk media integrasi dengan web. Model agen pedagogis ini menggunakan web service pada LMS Moodle untuk kegiatan pembelajaran individu dan kelompok.”
Penelitian yang dipromotori oleh Prof. Heru Suhartanto dan ko-promotor Harry Budi Santoso S.Kom., M.Kom., Ph.D. dan Dr. Dra. Kasiyah M.Sc. ini menyebutkan bahwa integrasi perancah yang diberikan melalui agen pedagogis, membantu proses belajar individu dan kelompok yang dilakukan secara daring. Temuan ini didukung dengan pernyataan sebanyak 86% pemelajar, bahwa kegiatan belajar kelompok dengan diskusi kelompok (4-5 orang) merupakan kegiatan belajar yang bermakna. Hal ini sesuai dengan karakteristik pemelajar saat ini yang merupakan Generasi Y, bahwa pembelajaran kolaboratif dapat meningkatkan keterlibatan dalam pembelajaran.
This page is also available in: English