Bahasa Arab diajarkan oleh para ulama sejak belasan abad silam mengingat bahasa ini merupakan bagian dari agama Islam. Untuk dapat mempelajari Al-Quran, Hadits, juga khazanah keilmuan Islam dari para ulama diperlukan kemampuan bahasa Arab yang memadai. Metode-metode pembelajaran bahasa Arab sudah cukup berkembang. Kitab-kitab ulama klasik dan kontemporer juga telah banyak bermunculan.
Saat ini sudah mulai muncul lembaga-lembaga pengajaran bahasa Arab selain dari lembaga yang biasanya ada di perguruan tinggi atau universitas yang memiliki Fakultas Sastra atau Fakultas Ilmu Budaya. Hal ini patut kita apresiasi. Hanya saja, kebutuhan atas fleksibilitas pembelajaran juga perlu diperhatikan mengingat tidak semua orang yang berminat mempelajari bahasa Arab memiliki waktu yang memadai untuk jadwal kursus tertentu. Sebagian mereka bahkan sudah bekerja.
Kendala pembelajaran bahasa Arab dari sisi waktu dan sumber daya pengajar ini memerlukan perhatian khusus. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah digunakan cukup lama untuk mendukung proses pembelajaran. Hanya saja untuk keperluan pengajaran Bahasa Arab masih cukup terbatas. Selain masih adanya persepsi di sebagian kalangan bahwa belajar itu harus tatap muka secara langsung.
Sebagai peneliti, Dr. Harry B. Santoso telah memiliki pengalaman yang memadai terkait proses pembelajaran secara daring. Ia tidak hanya memiliki pengalaman dalam menggunakan Learning Management Systems untuk mendukung matakuliah yang diamanahkan kepadanya. Namun Dr. Harry juga telah memiliki pengalaman sebagai Online Learners saat mengikuti dua Online Courses di Massive Open Online Courses (MOOCs). Pengalaman yang ia dapatkan selama lebih dari 10 tahun di area Online Learning, kajian Online Education Research yang dilakukan selama ini, pengalaman mempelajari dasar-dasar bahasa Arab di Lembaga Bahasa Internasional Fakultas Ilmu Pengetahuan Bahasa Universitas Indonesia, dan latar belakang studi doktoral di bidang Engineering Education memberikan keyakinan bahwa Online Learning untuk pengajaran bahasa Arab sangat memungkinkan dan sangat berpotensi di masa mendatang.
Dalam mengembangkan aplikasi dan modul pembelajaran bahasa Arab secara daring Dr. Harry dan tim menggunakan perspektif User-Centered Design (UCD). Dengan menggunakan perspektif ini, tim pelaksana menggali kebutuhan masyarakat berkaitan dengan pengalaman mereka selama ini dalam mempelajari bahasa Arab. Berbagai motivasi dan tantangan yang mereka hadapi diperoleh serta dipelajari peneliti melalui kegiatan penyebaran kuesioner secara daring yang berlangsung dalam beberapa minggu.
Penutupan Program Ipteks Bagi Masyarakat ini dilakukan tanggal 23 November 2019 bertempat di Auditorium Dr. Indro Suwandi (Gedung Baru Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, Depok) dengan menyelenggarakan seminar yang mengundang beberapa sekolah menengah atas termasuk SMK dan SMAIT (Islam Terpadu) untuk menyimak pemaparan narasumber terkait strategi pembelajaran bahasa Arab secara daring dan mencoba aplikasi yang telah dikembangkan. Para peserta yang diundang dalam acara ini adalah mahasiswa Universitas Indonesia (khususnya yang tergabung dalam forum kerohanian Islam seperti Forum Ukhuwah dan Kajian Islam Fakultas Ilmu Komputer UI), SMK Al-Luthfah Bekasi, SMAIT Insantama Bogor, SMAIT Nurul Fikri Depok, dan masyarakat umum yang berminat hadir.
Hasil yang diharapkan dari program Pengmas dengan skema Ipteks bagi Masyarakat ini adalah terbentuknya sebuah Model Pembelajaran Bahasa Arab Daring (online). Tentu saja dalam usulan model ini akan dibuat pula prototipe sistem yang dapat diuji coba dan digunakan sebagai pilot study. Prototipe sistem tersebut dikembangkan dengan mengikuti sifat-sifat MOOC. Sifat massive dan open terlihat dari tidak dibatasinya peserta yang dapat mengikuti arabic daring ini, baik dari sisi jumlah ataupun syarat tertentu. Sedangkan sifat online dan course terlihat pada aktivitas belajar dan bahan ajar yang dikemas dalam bentuk aplikasi berbasis website yang dapat diakses melalui URL www.pusatbahasaarab.com. Target dari sistem ini adalah masyarakat yang memang belum mendapatkan akses ke pembelajaran bahasa Arab secara formal di sekolah. Selain itu terdapat luaran lain berupa buku ber-ISBN dan berita di media nasional. Luaran buku berjudul Online Arabic Learning: Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Aktif Secara Daring diharapkan terbit akhir tahun ini.
Peneliti berharap bahwa aplikasi ini dapat terus dikembangkan ke depan dengan berbagai fitur tambahan. Selain itu masyarakat dapat mencoba aplikasi yang dikembangkan serta memberi sumbang saran demi perbaikan di masa yang akan datang. Dengan demikian bertambah lagi media atau sarana bagi masyarakat untuk mempelajari bahasa Arab, bahasa Alquran.