Perusahaan rintisan iGrow yang bergerak di bidang pertanian organik mengumumkan telah mendapatkan pendanaan dari dua pemodal ventura, yaitu East Ventures dan 500 Startups, dan berencana untuk melakukan ekspansi ke luar Indonesia. Seiring dengan ekspansi lokal, mereka juga menjajaki untuk membuka peternakan dan pasar di negara-negara lain. iGrow mengaku mengincar negara Turki karena di sana menjadi tempat terbaik untuk menanam buah zaitun. Di samping itu, Jepang juga menjadi incaran dan pihak mereka sedang berdiskusi dengan pihak lokal di sana.
CEO iGrow, Andreas Sanjaya, yang juga merupakan Alumni Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia (Fasilkom UI) mengatakan bahwa pihaknya menghubungkan tiga pemangku kepentingan dalam bisnis pertanian, yaitu pasar, keterampilan, dan modal. “Model ini secara komprehensif memungkinkan lahan yang tidak dimanfaatkan untuk ditanami dengan tanaman organik, dan dalam waktu yang sama memberdayakan petani untuk meningkatkan pendapatan mereka,” tutur Andreas.
Sebelumnya, Andreas Sanjaya juga merintis sebuah perusahan yang bernama Badr Interactive, Inc yang bergerak di bidang layanan teknologi informasi. Selain itu, sebagai start-up incubator, mereka juga aktif membantu dalam pendirian perusahaan-perusahaan rintisan baru.
Karena kiprahnya, Andreas meraih penghargaan alumni inspiratif UI pada tahun 2019. “Fasilkom UI menjadi bagian yang tak terlupakan dalam hidup saya. Ia seperti rumah kedua bagi saya, tempat saya terbuka matanya untuk menjadi orang yang lebih baik dari hari ke hari. Saya belajar banyak di sana”, Andreas menuturkan.
Ref: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20160624152357-185-140702/startup-pertanian-igrow-raih-investasi-dari-dua-pemodal