Perkembangan teknologi menjadi momok tersendiri bagi bidang pertahanan di Indonesia. Namun, kehadiran teknologi tidak lantas menjadi hal yang harus dihindari. Pasukan Tentara baik angkatan laut, darat dan udara, mau-tidak-mau mulai mengintegrasikan teknologi dalam segala aspek sebagai sistem pendukung pertahanan. Salah satunya, TNI Angkatan Laut (AL) yang dikenal memiliki slogan ‘senjata yang diawaki’, tidak pernah lepas akan kebutuhannya terhadap Alutsista (alat utama sistem senjata), pendidikan & pelatihan, survei & pemetaan, Puskodal serta laboratorium pertahanan cyber. Teknologi informasi dipandang sebagai pendukung sekaligus ancaman yang memiliki dampak besar bagi kehidupan bermasyarakat maupun bernegara dari upaya sabotase, spionase dan dikte, contohnya ancaman cyber. Oleh karena itu, dilakukan pengintegrasian terhadap teknologi secara serius, komprehensif dan sistematik, agar Indonesia dapat melepaskan diri dari ketergantungan terhadap teknologi pihak luar. Upaya ini telah dilakukan dengan pengembangan C4ISR, pembangunan Architecture Framework System, maupun integrasi antara C4ISR dengan Battlefield Management System. Melalui kegiatan Seminar Reboan yang diselenggarakan pada Rabu, 27 Februari 2019 di Auditorium, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia (Fasilkom UI) menghadirkan Laksamana Muda TNI Dr. Amarulla Octavian, S.T., M.Sc., D.E.S.D (Komandan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut), untuk dapat berbagi cerita mengenai Teknologi Komputer di TNI AL.
Pada sesi seminar tersebut, Dr. Amarullah menyampaikan informasi mengenai teknologi komputer di TNI AL serta peluang dan kontribusi yang dapat melibatkan masyarakat Indonesia yang tertarik pada bidang teknologi terutama mahasiswa Fasilkom UI, untuk dapat terlibat dalam mendukung pengintegrasian sistem teknologi pada TNI AL. “Kami (Red. TNI AL), sangat mendukung dan terbuka akan adanya teknologi karena dapat membantu kami dalam mengambil keputusan dalam waktu yang singkat/cepat. Misalnya, teknologi yang dapat menangkap informasi berupa jenis, posisi, kecepatan dari suatu rudal yang berada paling dekat dari posisi tim TNI AL, yang kemudian teknologi tersebut dapat memberikan suatu rekomendasi strategi”, ungkap Dr. Amarullah dalam seminarnya. Peluang lainnya pun masih banyak yang dapat digalih secara mendalam, karena dengan kehadiran teknologi dapat menjadi solusi yang mendukung dalam menciptakan dan menghasilkan strategi yang tepat dalam sistem pertahanan negara.
Kegiatan ini disambut baik oleh sivitas akademika Fasilkom UI maupun umum yang hadir untuk dapat secara langsung menyampaikan dan berdiskusi mengenai teknologi-teknologi yang perlu dirancang maupun yang sudah ada, yang memungkinkan untuk dapat digunakan oleh TNI AL. Seminar Reboan ini juga dihadiri oleh Dekan Fasilkom UI, Mirna Adriani, Ph.D. dan Prof. Dr. Eng. Wisnu Jatmiko, ST, M.Kom (Koordinator Prodi Pascasarjana Ilmu Komputer).