Proyek Si KOMO.vLSM.org
Pendahuluan
Berikut merupakan riwayat repositori digital KOMO.vLSM.org. Ide pertama telah dikemukakan sejak awal abad 21 ini, sejalan dengan peluncuran almarhum SAPI.vLSM.org di M-WEB. Istilah si "KOMO" pun mulai digunakan pada bulan Juni 2002. Akhirnya, KOMO.vLSM.org terwujud pada tanggal 16 Februari 2004. Repositori ini akan difungsikan sebagai penyangga/disk cache, sehingga harapannya akan dapat menghemat bandwidth internasional. Pada dasarnya, yang dibutuhkan ialah sebuah komputer sederhana dengan kapasitas disk besar, yang memiliki up link channel dengan bandwidth secukupnya; serta bandwidth ke IIX.
Titik Fokus
Dewasa ini, sekurangnya ada tiga repositori aktif yang melayani masing-masing komunitas lokal bersangkutan:
- http://kambing.vLSM.org -- (Depok).
- http://kebo.vLSM.org -- (Surabaya).
- http://kuya.vLSM.org -- (Jakarta).
Ketiga repositori tersebut di atas, terpaksa melakukan update secara sendiri-sendiri. Jadi, dibutuhkan sebuah meta server (si Komo), yang berfungsi untuk melayani para server tersebut di atas. Si komo tersebut, TIDAK akan melayani publik secara langsung. Dengan demikian, TIDAK PERLU dikhawatirkan akan memakan banyak bandwidth ISP ybs.
Keberadaan repositori ini hanya akan menarik bagi pihak yang biasa melakukan update system melalui jaringan; serta telah bergantung pada sebuah repositori lokal.
Jam UpDate
Update dilakukan secara harian, biasanya pada saat yang paling sepi; umpamanya 01:00 am - 07:00 am.
Perangkat Keras
- Low end server (Pentium IV, 1.8 GHz), > 512 MB RAM, ethernet board dengan CPU tersendiri/kelas server, tanpa videocard canggih, tanpa sound card.
- DISK 4 * 120 Gbytes IDE atau lebih.
- Terhubung 100MBps IIX.
- Memiliki akses internasional yang cukup lewat tengah malam, atau sanggup down load sekitar 200 Mbytes per hari dari luar.
- UPS/AC/lingkungan memadai.
Perangkat Lunak
Tentunya, server akan menggunakan Debian GNU/Linux (dibaca: the One True Linux). JAFUD (Just Another FUD)? Absurd-kah? Ah, itu mah pasti komentar PYAP-lah :-)!
- Sebuah distro GNU/Linux, secara ideal, memiliki market share seperti RedHat, namun mudah di-install seperti Mandrake Linux, akan tetapi stabil, konsisten, dan mudah dipelihara seperti the One True Linux, dengan tim pengelola sekompak Slackware.
- Semua agama "sama"? Semua distro "sama"? Duh! Sesungguhnya sudah jelas, mana yang crash, mana yang tidak. The One True Linux dikenal karena sistem pemaketan (apt dan dpkg) yang canggih, stabil, proses update yang mudah, dengan Debian policy yang jelas, dan sangat cocok untuk keperluan server. Ini server, man! Kalau untuk end user, gunakanlah Mandrake Linux, yeah!
- Salah satu tujuan si Komo ialah mendukung sistem the One True Linux, yang telah berkembang di Nusantara, seperti Betawi, Depok, Surabaya, dst. Akibat dari tujuan tersebut di atas, isi dari si Komo itu sendiri diantaranya the One True Linux. Mengapa harus harus memirror sistem lain secara terpisah khusus si Komo?
- (OK, yang ini absurd :-) Lebih mudah migrasi ke kernel lain, seperti GNU/HURD, FreeBSD, NetBSD, OpenBSD.
Isi Mirror
Perangkat Lunak dengan lisensi bebas setara GPL (GNU Public License) diantaranya, namun tidak terbatas, serupa http://kambing.vLSM.org.
- Perangkat Lunak GNU
- Webserver GNU
- Perangkat Lunak Debian GNU/Linux + NONUS + Security + CDROM Image
- Webserver Debian
- Mandrake Linux + CDROM Image
- Trustix Secure Linux + CDROM Image
- LRP -- Linux Router Project
- OpenOffice.org
- Dan laen-laen perangkat lunak, sesuai dengan keyakinan dan kepercayaan yang akan berkembang.
Dokumentasi Bebas dengan lisensi bebas setara GFDL (GNU Free Document License); yang akan dibagi dalam beberapa volume (max 650 MB/ CDROM) serupa http://bebas.vLSM.org.
- volume 1: arsip karya-karya yang tidak/ belum diupdate secara otomatis
- http://onno.vLSM.org/ -- Arsip Bung Onno W. Purbo
- http://bebas.vLSM.org/v01/rfc/ -- Repositori RFC
- Karya-karya lainnya
- volume 2: arsip karya-karya dari vLSM.org
- http://gtm.vLSM.org -- Grounded Theory
- http://rms46.vLSM.org -- RMS46
- http://vLSM.org -- vLSM.org
- volume 3: arsip yang diupdate secara otomatis seperti
- http://tLDP.vLSM.org -- the Linux Document Project / HOWTO.
- The GNU/ Linux Survival Book
- http://LinuxFocus.vLSM.org -- Bulletin Linux Focus
- http://LinuxGazette.vLSM.org -- Linux Gazette
- volume 4: arsip web lokal yang diupdate secara otomatis seperti
- http://debid.vLSM.org/ -- Sustainable Debian Network
- Jurnal DIKI (Data Informasi Komunikasi Ilmu) Bebas a.k.a. the Free DICK (Data Information Communications Knowledge) Journal
- volume 5: arsip volume 4 dalam bentuk tar.
Biaya
Belum ada perhitungan rinci perihal biaya yang diperlukan. Secara sangat kasar, perkirakan biaya fisik ialah:- PADInet -- telah menyumbangkan server Pentium4 (1.8 GHZ), 512 MB RAM, 2 * 120 GB disk.
- -- telah menyumbangkan 2 * 120 GB disk.
- PADInet -- juga menyumbangkan colo space plus bandwidth.
Terimakasih
Terimakasih, secara langsung atau pun tidak langsung, kepada pihak-pihak berikut. Mohon maaf, jika ada yang terlupakan, atau jika salah eja, atau jika salah gelar: Alex, Benny Ranti, Bill Fridini, Bung Louis Larry, Edwin Pranoto, Erick Wellem, Heru Suhartanto, I Made Wiryana, Johar Alam, Krishna Wiharsa, Maman Sutarman, Maria Fransica, MDAMT, Michael "Opa" Sunggiardi, Onno W. Purbo, P.Y. Adi Prasaja, Yaya.