Usaha Kecil dan Menengah e-Kacang Rebus SDN.BHD.
eCommerce
Istilah ecommerce pada era information superhighway ini sering diasosiasikan dengan sesuatu yang ADUHAI, serta perlu mengundang para pakar, pemerhati dan pengamat teknologi informasi, implementasi JavaTM, serta digital signature hype. Namun, apakah sistem ecommerce juga dapat digunakan untuk berjualan kacang rebus? Apakah akan ada yang mau memesan kacang, dengan cukup satu kali klik? Tulisan ini akan berisi catatan usaha kecil dan menengah dalam bidang perdagangan kacang rebus. Silakan juga mengintip situs
|
eKacang
Pertama-tama perlu dilakukan klarifikasi perihal pemilihan kacang rebus sebagai komoditi ecommerce, serta pemilihan kontraktor kacang rebusnya. Sebetulnya sih, tidak ada alasan khusus atas pemilihan tersebut. Kebetulan sekali waktu itu, kacang rebus-lah yang terpikir. Lalu, janitor yang bertugas di sayap lantai 2 gedung C ialah Ismail. Dengan kata lain, kami tidak memanfaatkan jasa konsultan produk yang mungkin biayanya berjuta-juta dollar. Ya, kita coba saja dengan produk kacang rebus ini dahulu!
Selanjutnya bagaimana? Bagaimana caranya memproduksi kacang rebus tersebut? Berapakah harga bahan pokoknya? Berapa ongkos produksinya? Berapa ongkos pemasarannnya? Berapa margin yang akan diambil? Berapa selang waktu antara pemesanan dan pengiriman? Bagaimana cara pembayarannya? Bagaimana bentuk ecommerce-nya? Dan lain sebagainya. Tidak ada niat untuk menyembunyikan informasi tersebut diatas.
Kacang tanah di pasar tersedia dengan berbagai kualitas. Kualitas terbaik harganya hampir Rp. 5000 per kilogram. Untuk sementara, ditetapkan biaya produksi minimal Rp. 2000 per kilo. Dari pengamatan lapangan didapatkan, bahwa 6 kilogram kacang mentah menghasilkan sekitar 5 kilogram kacang matang.
Timbul beberapa problem produksi. Pertama, batch produksi terbatas 4 kilogram berhubung menggunakan peralatan dapur sederhana. Hal ini diatasi dengan meng-upgrade peralatan dapur dengan yang berkapasitas sekitar 10 kilogram kacang.
Masalah berikutnya ialah transportasi kacang rebus dari tempat produksi ke para pelanggan. Kapasitas sepeda motor sangat terbatas.
Menjaga mutu harus menjadi perhatian utama. Seharusnya, diterapkan proses setara ISO-9000; sehingga rasa kacang hari sama dengan kemarin, dan besok.
Prospek
Masih banyak hal-hal yang harus dipecahkan dalam model bisnis ecommerce ini. Umpamanya:
- pemanfaatan teknologi informasi
sekarang ini, order masih dilakukan secara tradisional: Ismail berkeliling mencari order, dan vLSM.org menjadi underwriter penjamin biaya produksi. Perlu dipikirkan bagaimana memanfaatkan teknologi informasi senyaman-nyamannya. Bagaimana bentuk ecommerce yang tepat? - produksi berkesinambungan
ditetapkan, bahwa setiap hari Rabu memproduksi 3-10 kg kacang mentah @ IDR 7000. - tender produksi
sekarang ini, pemasok eKacang ini ialah Ismail. Mungkin dimasa mendatang, produksi ini dapat ditenderkan? - penambahan produk
penambahan produk beserta derajat kerumitannya. - future trading
kalau sudah berkesinambungan, mungkin dapat menciptakan secondary market. Umpama: kacang delivery Oktober 2001 seharga Rp. 5000 per kilogram :-).
Terimakasih
Terimakasih kepara para peserta eKacang, seperti Ismail, Maman S, Maria, Ristek Fasilkom, dst.